Minggu, 20 Januari 2013

Penangkaran Anggrek Raksasa

 

Grammatophyllum speciosum (Giant orchid) merupakan anggrek terbesar didunia, untuk pertama kali anggrek ini dideskripsikan oleh ahli taksonommi C.L. Blume pada tahun 1825. Nama Grammatophyllum berasal dari bahasa Yunani gramma yang artinya huruf dan phyllom yang artinya daun. Namun demikian anggrek raksasa ini oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah dikenal dengan sebutan anggrek tebu. Nama ini diberikan karena anggrek tersebut memiliki batang yang beruas seperti tanaman tebu. Anggrek raksasa dewasa dalam satu rumpunya bisa mencapai berat 2 ton dan panjang tangkai mencapai 3 meter dengan diameter sekitar 1.5 – 3 cm. Itu sebabnya disebut anggrek raksasa.
Anggrek raksasa memiliki anatomi yang khas, pertumbuhan batangnya menggerombol dan berhimpitan, serta bentuk perakaran yang tajam bagai duri. Daun menyerupai pandan yang menjuntai disisi kiri dan kanan, sedangkan batang bunga tegak lurus bisa mencapai 2 meter panjangnya. Ukuran bunga cukup besar daripada ukuran anggrek spesies pada umumnya, dan berwarna kuning serta bercak coklat dengan kelopak dan mahkota yang lebar. Bunga anggrek ini memiliki ketahanan yang cukup lama, ia bisa mekar mencapai 3 bulan dan tidak layu.
Dihabitatnya anggrek ini hidup secara epifit pada cabang pohon dihutan terbuka, akan tetapi juga sering dijumpai hidup dipermukaan tanah (terresterial). Anggrek raksasa memerlukan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Ia biasa dijumpai tumbuh disela-sela batang pohon besar, disepanjang tepian sungai.(f2)