Sabtu, 24 Oktober 2009

Senin, 24 Agustus 2009



GRAMMATOPHYLLUM

Grammatophyllum speciosum

Salah satu anggrek yang populasinya cukup tinggi di kawasan cagar alam Gunung Ketawan adalah Grammatophyllum Speciosum. Anggrek raksasa yang merupakan anggrek terbesar didunia dan dilindungi oleh undang-undang RI serta termasuk dalam daftar Convention On International Trade Endagered Species Of Wild Fauna And Flora (CITES) Appedix II ini, hampir banyak dijumpai disepanjang sungai, anggrek tersebut tumbuh secara epefit dengan menempel dibatang pohon kayu besar. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai anggrek tebu, nama ini diberikan karena mungkin ia memiliki batang yang beruas seperti tebu.


Ada dua spesies Grammmathopyllum yang hidup di belantara pegunungan Meratus, nyaitu ; Grammatophyllum Speciosum ( anggrek tebu ) dan Grammatophllum Stapeliiflorum (anggrek hitam atau anggrek sendu ). Namun yang paling banyak dijumpai adalah spesies Grammatophyllum Speciosum..

Grammatophyllum stapeliiflorum

Grammatophyllum Stapeliiflorum memiliki anatomi yang sangat berbeda dengan Grammatophyllum Speciosum, ia memiliki pseudobulb yang besar dan diujungnya ditumbuhi beberapa helai daun. Bunganya berwarna ungu tua kecoklatan dan terdapat bintik – bintik pada labelum serta petalnya.

Sebagai anggrek epifit, ia juga banyak dijumpai menempel pada pohon kayu. Tinggi tanaman sekitar 60 cm dengan kebutuhan cahaya mencapai 75 %.dengan suhu antara 23 – 31 delajat celcius. Berbunga pada bulan April sampai dengan bulan September.


Sabtu, 22 Agustus 2009

EKSPEDISI ANGGREK ALAM DPD PAI KAL-SEL


Kepunahan Anggrek Alam ( spesies ) berbanding lurus dengan kerusakan hutan, konversi lahan atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah alih fungsi hutan, apabila tidak dilakukan dengan terencana dan memperhitumgkan analisa dampak lingkungannya, adalah merupakan salah satu komponen yang memiliki andil cukup besar terhadap ancaman kepunahan anggrek spesies Kalimantan, yang juga merupakan kekayaan plasma nutfah yang tak ternilai harganya.

Sejak bulan Februari 2009 hingga pertengahan bulan Mei 2009 Tim observasi dan konservasi Anggrek Alam Kalimantan dari Perhimpunan Anggrek Indonesia ( Indonesian Orchid Society ) Kalimantan Selatan yang didukung Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Kalimantan Selatan melakukan Observasi Anggrek Spesies Kalimantan, didua tempat berbeda yaitu ; Hutan Lindung Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan dan Hulu Sungai Kapuas Kalimantan Tengah.

Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 4.987.899 ha, memiliki kawasan hutan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 453/Kpts-II/1999,tanggal 17 Juni 1999 seluas 1.839.494 ha. Dari luas kawasan hutan tersebut hanya 100.001.668 ha yang termasuk dalam kawasan konservasi. Dan kini sebagian dari areal lahan tersebut telah banyak berubah fungsi akibat tekanan dan ganguan antara lain perambahan baik pertambangan, perkebunan, industri maupun pelabuhan. Kondisi serupa terjadi pula diwilayah Kalimantan Tengah, termasuk wilayah hulu sungai Kapuas.

Pelestarian Anggrek Spesies Kalimantan harus terjaga dan dilakukan secara intensif dan terencana sejalan dengan UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 5 tahun 1994 tentang Konvensi PBB tentang Konserasi Keanekaragaman Hayati dan PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Pemerintah, para pecinta anggrek dan masyarakat ( Swasta / pengusaha ) harus menyadari pentingnya “ HUTAN “ sebagai Sumber Daya Genetik, merupakan Aset Bangsa yang tak ternilai harganya.

BELLINA



Phalaenopsis bellina Orchid

Orchid Phalaenopsis bellina this Orchid Species is not strange for fans orchids. Budidayanya already started since year 1861. This plant grows naturally in Kalimantan, Sumatra and Peninsular Malaya. Some States now have membudidayakannya. Latin name of this beautiful orchid is a Phalaenopsis bellina. In Indonesia it is known by the name of twinkle. The name is given because the shape and color of flowers that resemble the stars are blinking. It is still one genus with a white orchid months (Phalaenopsis amabilis). Therefore perawakannya also almost similar to the orchid months. Rounded egg-shaped leaves and rounded towards aft edge. Leaves more rigid than Phalaenopsis amabilis and also has a shiny layer of wax. Flowers fragrant, especially in the morning. Root memipih slightly rounded on the surface and lined by diselaputi silvery color with the tip of the root color greenness. Flowers arranged in a cluster that can reach 30 cm long. At each cluster akan 1-3 bud bloom simultaneously, and will be followed a few days later by a flower bud is underneath, so that when there are a few bunches of flowers and flower blossom will appear simultaneously and continuously. Each measuring 5-6 cm, forming stars. Purple flowers have a violet light in the middle and bottom of the base while the other white light green tinge. Anggrek like this shade is slightly moist. Very suitable for planting didataran low. Where appropriate, this orchid will flower throughout the year, without interest spread. Flower blooms for about 2 weeks. This orchid can be maintained as people keep anggrek months. Plants to the trees or on the sekeping fern. Water splash of water should flow out quickly and does not stagnate in the plant. Flooding in a long time can cause symptoms of the disease on the plants decay. Because the shape and color of flowers is very beautiful, it has been disilangkan with other types. The result is, among other Phalaenopsis Harriettiae. Considering the excellent potential then indukan development as it is very large lowland.

Diposkan oleh Bali Orchid di 23:37 0 komentar:

Jumat, 07 Agustus 2009

EKSPEDISI ANGGREK ALAM MENEMBUS BELENTARA KALIMANTAN TENGAH

Pa ...! Ini Anggrek Apa, Kok ... Berbulu. Banyak kembangnya. Teriak Udin, Sambil Menenteng Trichotosia ferox Sp.
Menaiki Pohon Besar, Penulis Lakoni Untuk Mengamati Anggrek Alam.
Perjalanan Menyusuri Anak Sungai Kapuas Hulu Kalimantan Tengah.

Menembus Hutan Dengan Menggunakan Alat Transportasi Zonder. Dengan Mobil Khusus Untuk Medan Berat Menembus Pedalaman Hutan Belantara Kalimantan Tengah.
Istirahat Gantian Nyetir Mobil, Karena Sudah Menempu Perjalanan Jauh Selama Enam Jam Dari Kota Palangka Raya Dan Empat Jam Dari Kota Banjarmasin, Dengan Dua Kali Ganti Mobil.
Menuju Kalimantan Tengah Ditemani Bunda Tersayang Menunju Camp Di Kota Palangka Raya.
Istirahat Sejenak Di Tumbang Nusa, Jembatan Rawa Terpanjang Di Indonesia.

TRICHOTOSIA FEROX

Trichotosia ferox banyak penulis jumpai dipedalaman Kapuas Hulu Kalimantan Tengah. Anggrek ini hidup secara epifit pada cabang-cabang batang pohon disepanjang tepian anak sungai kapuas hulu.
Tanaman ini batang dan daun, bahkan bunganya ditutupi oleh bulu-bulu halus. Tangkai bunga mencapai panjang 10 cm dengan jumlah bunga 5 - 12 kuntum. Bunga berwarna kuning kemerahan.

Jumat, 26 Juni 2009

EKSOTIKA DENDROBIUM MERATUS




















ANGGREK ALAM PEGUNUNGAN MERATUS

ANGGREK SPESIES PEGUNUNGAN MERATUS
Pegunungan Meratus merupakan pegunungan tua dan terpanjang di Kalimantan Selatan. Pada hamparan pegunungan ini terdapat Gunung Ketawan yang memiliki keunikan berupa tipe ekosistem hutan dataran tinggi. Digunung ini pula terdapat habitat 28 jenis anggrek alam serta flora khas hutan dataran tinggi lainnya.

Kawasan Gunung Ketawan telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan status cagar alam. Sesuai Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 336/Kpts-II/1999, tanggal 24 Mei 1999 dengan luas 257,9 ha. Secara administrasi kawasan ini berada diwilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan Loksado.

Sebagai habitat asli anggrek alam, digunung Ketawan banyak dijumpai anggrek jenis Acantheppium, Aerides, Arundina, Bulbophylum, Cymbodium, Calanthe, Coelogyne, Dendrobium, Eria, Grammothphylum, Phapiopedilum, Spathoglottis, Vanda dan banyak jenis lainnya lagi. Ada 2 (dua) jenis anggrek yang dilindungi di kawasan cagar alam Gunung Ketawan, yaitu ; Grammatophyllum Speciosum ( anggrek tebu) dan Spathoglottis Urea ( anggrek sendok).


Alam pegunungan Meratus yang banyak menyimpan potensi anggrek spesies langka dan merupakan kekayaan plasma nutfah bumi Kalimantan.


Paphiopedilum Pfitzer
Paphiopedilum biasa disebut sebagai anggrek kasut atau juga populer dikenal dengan istilah anggrek kantung semar. Anggrek ini hidup epifit, litofit dan terrestrik. Bentuk daun berpasangan , tumbuh kiri dan kanan dan dari terminal keluar tangkai bunga dengan jumlah 3 sampai 7 kuntum bunga.

Ukuran bunga bisa mencapai antara 9 – 16..5 cm. Bunga Paphiopedilum cukup menawan. Ciri khasnya pada labelum berbentuk kantung, karena itu disebut anggrek kantung semar. Mahkota bunga ada yang seperti pita melintir panjang menjuntai kebawah. Di kawasan Cagar Alam Gunung Ketawan terdapat 2 (dua) jenis anggrek Paphiopedilum yang paling populer, yaitu ; Paphiopedilum lowii dan Paphiopedilum supardii.

Jumat, 20 Maret 2009

MENGENAL ANGGREK

Hj. Erna Ardiansyah - Taman Anggrek Alam Kalimantan

U M U M
Anggrek atau Orchidaceae termasuk dalam keluarga tanaman bunga-bungaan. Anggrek terdapat pada hutan yang gelap, di lereng yang terbuka, pada batu karang yang terjal, pada batu-batuan didaerah pantai dengan garis pasang surut tinggi. Bahkan di tepi gurun pasir pun anggrek dapat ditemukan. Tumbuh dari kutub utara sampai daerah katulistiwa dan selatan pada semua benua kecuali Antartika. Anggrek yang banyak digemari adalah anggrek epifit dari daerah tropis.


Anggrek mempunyai lebih banyak jenis (species) nya daripada keluarga tanaman bunga-bungaan lainnya. Para ahli tumbuh-tumbuhan berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000 species yang tersebar di seluruh dunia. Tetapi karena kerusakan hutan kita kehilangan species yang belum dikenali dan tidak tahu dengan pasti berapa jumlahnya.
Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang mempunyai lebih dari 4000 species anggrek yang tersebar di hampir semua pulau. Kalimantan, Papua, Sumatera, Jawa termasuk pulau-pulau yang terkenal didunia karena kekayaan anggreknya. Genus yang banyak tumbuh meliputi : Vanda, Phalaenopsis, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Cymbidium, Bulbophyllum dll.



Anggrek yang terkenal dari Indonesia adalah "anggrek bulan" (Phalaenopsis amabilis) yang diangkat sebagai "Bunga Nasional" dan dijuluki "puspa pesona", dan "anggrek kantung" (Paphiopedilum javanicum).



KARAKTERISTIK
Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman bunga-bungan lainnya adalah pada bentuk bunganya.Pada bunga anggrek umumnya :
mempunyai tiga sepal (daun kelopak bunga). Salah satunya yang terletak pada bagian belakang (punggung) yang menghadap keatas dinamakan sepal dorsal.
mempunyai tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang seling dengan daun kelopak bunga. Salah satu dari petal yang terletak dibawah berbentuk seperti lidah yang disebut labellum (bibir bunga), membuat bunga simetris antara kiri dan kanan.
putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama pada bagian yang disebut column.
tepung sari yang biasanya berkumpul bersama pada bagian yang disebut pollinia.
buahnya mempunyai biji yang sangat kecil dan banyak.
tangkai bunga dapat berkelak-kelok saat pertumbuhannya, tergantung arah sumber cahaya.


JENIS ANGGREK
Berdasarkan pertumbuhannya secara umum anggrek dibagi menjadi 2 jenis :
Anggrek Simpodial :Biasanya pola tumbuhnya horizontal seperti tumbuhan merambat. Batang tumbuhnya disebut rhizome. Rhizome terbaring horizontal pada permukaan tanah dan akar-akarnya tumbuh pada sekitar panjang rhizome dengan arah menurun dan membuat batang vertikal keatas yang disebut umbi semu (pseudobulb). Ada yang pseudobulb nya memanjang keatas seperti batang (cane), dan ada pula yang pendek dan bulat atau pipih. Salah satu fungsi dari pseudobulb adalah sebagai tempat penyimpanan air dan sari makanan. Pseudobulb yang berkerut adalah tanda tanaman tersebut mengalami masalah dalam penyerapan air. Setiap pseudobulb mempunyai satu sampai beberapa daun.Tunas baru muncul dari dasar pseudobulb yang sudah tua dan tempat titik tumbuhnya disebut "eye" (mata). Pada jenis pseudobulb yang pendek dan bulat, ada yang dibungkus oleh pelepah daun (sheath) dimana dari dasar pseudobulb tersebut bunga akan muncul, contoh : coelogyne, Oncidium. Pada pseudobulb yang berbentuk batang (cane), tangkai bunga akan muncul dari ujung batangnya, contoh: dendrobium.
Anggrek Monopodial :Anggrek yang tumbuh keatas dari satu batang (stem). Daunnya akan bertambah terus dari ujung batang selama hidupnya. Jenis ini tidak mempunyai rhizome dan pseudobulb, dan biasanya tumbuh akar udara (aerial root) dari sepanjang batangnya.Tangkai bunga (spike/inflorescence) tumbuh dari sisi batang dan dimulai dari sebelah bawah (bukan dari ujungnya), berbeda dengan sympodial (dendrobium) dimana tangkai bunga tumbuh dari ujung batang.Jika ujung batangnya rusak karena busuk (contoh: jenis phalaenopsis) atau dipotong/distek (contoh: jenis vanda), maka akan muncul batang baru dari sisi batang lama dan daun akan tumbuh dari batang baru tersebut.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi beberapa jenis :
Epiphyte:Angrek yang tumbuh menumpang pada batang tanaman lainnya tetapi tidak parasit (tidak mengambil sari makanan dari tanaman tersebut). Dengan demikian anggrek akan memperoleh posisi yang lebih baik untuk mendapatkan cahaya yang lebih. Akarnya melekat pada dahan pohon dan mendapatkan air hanya dari hujan dan kabut.
Lithophyte:Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Mereka menggunakan batu sebagai pegangannya.
Saprophyte:Anggrek yang tumbuh pada humus dan daun-daun kering.
Terrestrial:Anggrek yang tumbuh pada padang rumput, tanah humus dihutan.
Berdasarkan kisaran suhu udara yang sesuai, anggrek dibagi dalam 3 jenis :
Anggrek suhu dingin (gunung, ketinggian 2000-4000m) : tumbuh baik pada suhu 15-21°C pada siang hari dan 10-13°C pada malam hari.Contoh : Cymbidium, Masdevallia, Miltonia, Odontoglossum, Oncidium, Paphiopedilum
Anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750-2000m) : tumbuh baik pada suhu 21-32°C pada siang hari dan 13-18°C pada malam hari.Contoh : Brassavola, Cattleya, Dendrobium, Epidendrum, Laelia, Paphiopedilum (molted leaves)
Anggrek suhu panas (dataran rendah, 0-750m) : tumbuh baik pada suhu 26-35°C pada siang hari dan 18-24°C pada malam hari.Contoh : Phalaenopsis, Vanda, beberapa jenis Dendrobium.


NAMA ANGGREK
Seperti keluarga tanaman lainnya, secara umum anggrek dibagi dalam kelompok besar yang disebut genus (genera) dan dibagi lagi menjadi sub-genus yang mengelompokkan anggota genus tsb (species) yang mempunyai karakteristik sama. Dari sebuah species mungkin ada yang mempunyai beberapa varietas, misal : dendrobium anosmum var. superbum, dendrobium anosmum var. huttonii, dll.
Seperti lazimnya semua tanaman, anggrek pun mempunyai nama. Baik itu nama berdasarkan ilmu pengetahuan yang menggunakan nama latin maupun nama yang diberikan oleh penduduk dimana anggrek tsb tumbuh (nama lokal/populernya).
Untuk keseragaman secara ilmiah, nama tanaman menggunakan sistim penamaan binomial (nama ganda). Sehingga setiap anggrek mempunyai nama awal (first name) dan nama akhir (last name) seperti nama kebanyakan orang.
Kata pertama menunjukkan genusnya (atau intergenerik jika anggrek tsb hasil persilangan antar genus).
Kata kedua adalah nama speciesnya (atau nama yang diberikan oleh penyilangnya untuk anggrek silangan).
Agar nama anggrek hasil silangan dapat diakui oleh seluruh dunia, maka anggrek tersebut harus didaftarkan pada the International Orchid Registrar yang saat ini dikelola oleh The Royal Horticultural Society.



Keterangan : Persilangan intergenerik adalah persilangan antar genus dalam satu keluarga, misalnya :
Doritis dengan Phalaenopsis.
Brassavola dengan Cattleya dan Laelia.
Brassia dengan Miltonia dan Oncidium, dll.
Untuk keseragaman dalam cara penulisannya maka huruf pertama dari kata pertama (nama genus) pada anggrek species menggunakan huruf besar dan kata keduanya (nama speciesnya) menggunakan huruf kecil semua. Pada anggrek species semua kata ditulis dengan huruf miring (italic).
Untuk anggrek hibrida (silangan), huruf pertama dari kata pertama (nama genus atau intergenerik) menggunakan huruf besar dan huruf pertama dari kata keduanya juga menggunakan huruf besar. Untuk anggrek hibrida kata pertama ditulis dengan huruf miring(italic), sedang kata kedua dan seterusnya dengan huruf tegak (normal).
Contoh nama anggrek species :
Coelogyne pandurata (nama lokalnya : anggrek hitam).
Dendrobium crumenatum (anggrek merpati).
Dendrobium secundum (anggrek sikat).
Grammatophylum speciosa (anggrek tebu).
Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).
Paphiopedilum javanicum.

Selasa, 17 Maret 2009


BANJARMASIN, KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki kekayaan flora yang khas, khususnya anggrek langka yang hanya tumbuh di kawasan Pleihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala)."Anggrek Pleihari itu telah dijadikan puspa pesona nasional," kata Ketua Perkumpulan Anggrek Indonesia (PAI) Kalsel, Hj Aida Muslimah kepada pers di Banjarmasin, Senin (16/3).


Menurut Hj Aida Muslimah yang juga isteri Wakil Gubernur Kalsel, Rosehan NB tersebut, anggrek Pleihari (Phalaenoasis amabilis pleihari) adalah sejenis anggrek bulan yang hanya ada di hutan kawasan Pleihari.Kekhasan anggrek tersebut menyebabkan Ibu Wakil Presiden RI, Ny Hj Jusuf Kalla yang juga Ketua DPP PAI saat berkunjung ke Banjarmasin dan berkesempatan meninjau pembudidayaan anggrek tersebut, terkesan dan lantas membelinya untuk dibawa ke Jakarta, beberapa waktu yang lalu.


Kini, katanya, jenis anggrek ini sudah mulai banyak dibudidayakan, seperti di lokasi screen house milik Pemkot Banjarmasin, Dian Orchid Jalan Belutung Darat, serta beberapa rumah pembudidayaan anggrek Kalimantan lainnya."Kita bangga memiliki anggrek spesies Pleihari yang terkenal tersebut, dan juga masih banyak lagi anggrek jenis lain di hutan Kalsel. Jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 species," kata Hj Aida Muslimah.Untuk lebih menanamkan kecintaan terhadap anggrek, PAI Kalsel sudah beberapa kali menggelar kontes, dan ternyata selalu memperoleh perhatian masyarakat.


Selain itu, PAI Kalsel juga menggelar pelatihan tentang tanaman anggrek, yang menghadirkan ahli anggrek Indonesia Franky Handoyo, bertempat di DF Orchids Jalan Belitung, Minggu (8/3) lalu. Kegiatan ini diikuti kalangan pencinta dan pelestari anggrek Kalimantan.Anggrek Pleihari menurut Sukaisih, seorang pemelihara anggrek di Kota Pleihari, adalah sejenis anggrek bulan yang hanya ada di hutan kawasan Pleihari, tetapi uniknya, beda lokasi maka akan berbeda pula bentuk bunganya.

Minggu, 15 Maret 2009